Posted by : Unknown
Senin, 07 Oktober 2013
Pernahkah anda bayangkan apa yang terjadi apabila kendaraan yang anda tumpangi bergerak dengan kecepatan sangat tinggi? Anda akan merasakan kendaraan tersebut terangkat ke atas. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka roda kendaraan tidak akan mencengkeram tanah dan dapat berakibat fatal bagi pengemudi dan penumpang lainnya.
Lalu, bagaimana dengan balapan formula 1? Apakah pertandingan ini berbahaya? Mobil-mobil balap F-1 dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 100 mph. Dengan kecepatan sebesar itu, tentu saja pertandingan ini menjadi sangat berbahaya bagi pengendaranya. Walaupun demikian, dengan menggunakan ilmu fisika, kita dapat mengurangi resiko kecelakaan fatal yang mungkin di derita si pembalap. Dengan menggunakan prinsip Bernoulli, kita bisa membuat mobil balap yang bergerak semakin kencang justru semakin tertekan ke tanah. Prinsip yang digunakan sebenarnya mirip dengan apa yang telah diaplikasikan pada pesawat terbang. Pada pesawat terbang, sayap dirancang sedemikian rupa sehingga udara yang melewati bagian atas sayap melaju lebih cepat daripada bagian bawah sayap, sehingga menghasilkan gaya angkat keatas. Sebaliknya, pada mobil-mobil balap, sayap kendaraan dirancang sedemikian rupa agar udara justru mengalir lebih cepat di bagian bawah daripada di bagian atas. Akibatnya, tekanan justru berarah dari atas ke bawah. Dengan demikian, semakin cepat mobil itu melaju, semakin besar pula gaya tekan yang berarah ke bawah. Akibatnya, mobil balap tidak akan terangkat ke atas dan laju kendaraan dapat dengan mudah dikontrol.
Lalu, bagaimana dengan balapan formula 1? Apakah pertandingan ini berbahaya? Mobil-mobil balap F-1 dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 100 mph. Dengan kecepatan sebesar itu, tentu saja pertandingan ini menjadi sangat berbahaya bagi pengendaranya. Walaupun demikian, dengan menggunakan ilmu fisika, kita dapat mengurangi resiko kecelakaan fatal yang mungkin di derita si pembalap. Dengan menggunakan prinsip Bernoulli, kita bisa membuat mobil balap yang bergerak semakin kencang justru semakin tertekan ke tanah. Prinsip yang digunakan sebenarnya mirip dengan apa yang telah diaplikasikan pada pesawat terbang. Pada pesawat terbang, sayap dirancang sedemikian rupa sehingga udara yang melewati bagian atas sayap melaju lebih cepat daripada bagian bawah sayap, sehingga menghasilkan gaya angkat keatas. Sebaliknya, pada mobil-mobil balap, sayap kendaraan dirancang sedemikian rupa agar udara justru mengalir lebih cepat di bagian bawah daripada di bagian atas. Akibatnya, tekanan justru berarah dari atas ke bawah. Dengan demikian, semakin cepat mobil itu melaju, semakin besar pula gaya tekan yang berarah ke bawah. Akibatnya, mobil balap tidak akan terangkat ke atas dan laju kendaraan dapat dengan mudah dikontrol.